Senin, 07 Januari 2013

Liputan sekitar liburan kemarin

 kereta kencana para raja-raja sri sultan hamengkubuwono Daerah Istimewa Yogyakarta


jaman dahulu kereta kencana ini digunakan untuk mengangkut para jenazah raja-raja
 
 
bekas lahar gunung merapi...

Keragam Sosial Budaya

Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan atau motto bangsa Indonesia yang terdapat dalam lambang negara “Burung Garuda”. Istilah tersebut diambil dari buku Sutasoma karangan Mpu Tantular yang ditulis dalam bahasa Sanskrit. Bhinneka Tunggal Ika menunjukan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang heterogen, yaitu bangsa yang mempunyai keanekaragaman, baik dalam agama, budaya, maupun ras dan suku bangsa.
Kebhinnekaan yang ada pada diri bangsa Indonesia merupakan potensi sekaligus tantangan. Kebhinnekaan sebagai potensi telah terbukti secara nyata dapat menjadi perekat atau patri bagi bangsa Indonesia sejak awal-awal kemerdekaan bahwa sejak tumbuhnya kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu pada tahun 1908 dalam melawan dan mengisi serta mempertahankan kemerdekaan bangsa
Sejarah perjalanan bangsa Indonesia telah membuktikan bahwa jauh sebelum tahun 1908 perjuangan bangsa Indonesia selalu dapat dipatahkan oleh pemerintah kolonila belanda, salah satu penyebabnya karena perjuangan bangsa Indonesia masih bersifat kedaerahan, yaitu untuk kepentingan daerah atau wilayahnya masing-masing.
Kebhinnekaan merupakan kekuatan dan kekayaan sekaligus juga merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia. Tantangan itu sangat terasa terutama ketika bangsa Indonesia membutuhkan kebersamaan dan persatuan dalam rangka menghadapi dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri.
Kebhinnekaan adalah sifat nyata bangsa Indonesia yang sering kita banggakan namun sekaligus kita prihatinkan.hal ini dikarenakan mengatur masyarakat yang heterogen jauh lebih sulit dibandingkan masyarakat homogeny. Masyarakat yang heterogen mempunyai cita-cita, keinginan, dan harapan yang jauh lebih bervariasi dibandingkan dengan masyarakat homogen.
Salah satu factor pendukungnya adalah keseragaman kebudayaan dan bahasa. Adanya keseragaman ternyata memudahkan penyusunan rencana-rencana dan kebijaksanaan yang sama dan amat memudahkan komunikasi antara satu wilayah dengan wilayah lainnya, antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya dan antara penyelenggara Negara dan warga Negara.
Dalam upaya mengantisipasi terjadinya perpecahan antar suku bangsa MPR sebagai lembaga tertinggi Negara dalam sidang  tahunnya yang pertama pada tahun 2000 mengeluarkan Ketetapan Nomor V/MPR/2000 tentang “Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Nasional” dimana dalam salah satu kalimatnya menyatakan bahwa : Konflik social budaya telah terjadi karena kemajemukan suku, kebudayaan dan agama yang tidak dikelola dengan baik dan adil oleh pemerintah maupun masyarakat.
Arah kebijakan pembangunan yang diperlukan di Indonesia adalah meningkatkan kerukunan social antara pemeluk agama, suku, dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya melalui dialog dan kerja sama dengan prinsip kebersamaan, kesetaraan, toleransi dan saling menghormati.
Kebhinnekaan dapat menjadi tantangan atau ancaman karena kebhinekaan mudah membuat orang untuk berbeda pendapat yang lepas kendali, tumbuhnya perasaan kedaerahan atau kesukuan atau kekerasan yang sewaktu-waktu bias menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi atau persatuan dan kesatuan bangsa.
Keanekaragaman bangsa Indonesia dilatarbelakangi oleh jumlah suku-suku bangsa Indonesia yang mendiami wilayah Indonesia sangat banyak dan tersebar, dimana setiap suku bangsa mempunyai cirri atau karakter tersendiri, baik dalam aspek social maupun budaya.
Keaneragaman tampak pula dalam hasil-hasil kebudayaan daerah di wilayah Indonesia, seperti tarian dan nyanyian. Hampir semua daerah atau suku bangsa mempunyai jenis tarian dan nyanyian yang berbeda, begitu juga dalam hasil karya atau kerajinan, setiap daerah mempunyai hasil karya yang berbeda yang menjadi cirri khas daerahnya masing-masing.
Contoh-contoh tarian daerah seperti : Tari Topeng (cirebon), Tari Kipas (Sulawesi Selatan), Tari Piring (Sumatera Barat), Maengket (Sulawesi Utara), Tari  Kecak (Bali), Tari Jaipong (Jawa Barat), Tari Seudati (Aceh). Adapun nyanyian daerahnya seperti : (Jawa Barat) Es Lilin, Tokecang, Cingcangkeling, Ole-ole bandung, Manuk Dadali, Bubuy Bulan, Bubuy Bulan, warung Pojok, Sintren. (Jawa Tengah) Suwe Ora Jamu, Lir Ilir, Gundul pacul, Ande-ande Lumut. (Jawa Timur) Rek Ayo Rek, Grimis Grimis.